Penyebab gangguan jiwa pada umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu: faktor biologis atau genetis dan pengaruh penyakit-penyakit tertentu, pola kepribadian yang dipengaruhi pola asuh (keluarga), dan penyebab yang bersifat psikososial atau lingkungan.
Jika gangguan disebabkan ada kerusakan neurotransmitter otak penyembuhannya pakai obat. Gangguan kepribadian, penyembuhnya psikoterapi. Tetapi, untuk gangguan jiwa akibat etiologi epoleksosbudhankam untuk penyembuhannya sangat komplek terutama penciptaan lingkungan yang mendukung termasuk pemerintah.
Lingkungan perkotaan lebih cenderung menciptakan syaitan dari golongan manusia yang senantiasa mengajak kepada kerusakan. Inilah, mengapa di kota-kota besar banyak terjadi “gangguan jiwa massal”, karena tingkat psikologis yang rawan, lemah terutama akibat beban kehidupan yang berat.
QS:4-An Nisaa ayat 120: Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan KOSONG pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
Jika dihubungkan dengan gangguan setan dalam ilmu ghoib, syetan banyak sekali membuat para pencari ilmu ghoib menjadi hilang ingatan/gila karena mempelajari berbagai ilmu tenaga dalam/ilmu kesaktian. Setan menciptakan angan-angan kosong untuk menjadi orang sakti mandraguna yang pada akhirnya setelah mereka melakukan prosesi mendapatkan ilmu tersebut (dengan puasa mutih, bertapa, merapal mantra) setan masuk dalam dirinya dan “mengambil” jiwanya dan menggantinya kekosongan jiwa yang sudah dibelenggu setan tadi dengan jizim setan yang masuk kedalam hatinya lalu merusak syaraf otak hingga menjadikan dirinya gila.
Islam memberikan solusi :
Pangkal dari segala faktor penyebab gangguan jiwa adalah HATI YANG TIDAK TENTERAM sehingga menyebabkan KEKOSONGAN JIWA terutama kaibat depresi dan stress. Bagaimamana cara mencegah keluarga dari sakit jiwa? kuncinya: ciptakanlah ketenteraman, caranya ? tanamkan iman pada diri kita dan keluarga.
QS-13:Ar Ra’ad ayat 28 “..(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi TENTERAM dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi TENTERAM.”.
a. Pengobatan gangguan jiwa dengan ruqyah
Ruqyah |
Rasulullah pernah mencontohkan pengobatan ruqyah untuk penyakit gila.
Diriwayatkan mengenai terapy ruqyah untuk mengobati gangguan kejiwaan bahwa Ubay ibn Ka’ab berkata: Ketika aku berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datanglah seorang Arab Badui menemui beliau seraya berkata,:Wahai nabi Allah! Sesungguhnya saudaraku sedang sakit.”Apa sakitnya”balas Beliau. Ia menjawab,”Ia mengalami gangguan jiwa wahai Nabi Allah.”Kata Rasulullah lagi,”Bawa saudaramu itu kesini!” Maka orang itu pun membawakan saudaranya itu kehadapan baliau. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah untuk diri saudaranya itu dengan membacakan surah al-Fatihah, empat ayat pertama dari surah al-Baqarah, dua ayat pertengahan darinya, yaitu ayat yang ke-163 dan ke-164, ayat Kursi, dan tiga ayat yang terakhir dari surat al-Baqarah tersebut. Kemudian ayat yang ke-18 dari surah Ali ‘Imram, ayat yang ke-54 dari surah al-A’araf, ayat yang ke-116 dari surah al-Mu’minun, ayat yang ketiga dari surah al-Jin, sepuluh ayat pertama dari surah ash-Shaffat, ayat yang ke-18 dari surah Ali ‘Imran, tiga ayat terakhir dari surah al-Hasyr, surah al-Ikhlas, dan mu’awwidzatain (surah al-Falaq dan an-Nas).”
Ubay ibn ka’ab menambahkan,”Andai kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengajarkan hal itu kepada kita, niscaya binasalah kita. Maka, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah mengutus Rasul-Nya sebagai rahmat bagi sekalian alam.”
Khusus ruqyah untuk gangguan jiwa seorang penerapi diharuskan menyentuh ubun-ubun dan dada penderita sembari membaca ayat ruqyah diatas.
Saya (admin ) pernah mengobati 2 saudara jauh (1 orang wanita 1 orang pria) yang menderita gangguan jiwa yang alhamdulillah sekarang 100% sudah sehat sempurna. Setelah saya ruqyah dengan bacaan ruqyah diatas ternyata tubuh mereka semua bergetar dengan kerasnya dan jin melalui lisan mereka berbicara yang ternyata jin itu menjadi penyebab gangguan jiwa yang mereka alami, setelah 5 kali ruqyah (juga minum dan mandi air ruqyah) dan saya beri tauziyah alhamdulillah sekarang mereka benar-benar sehat. Saudara saya yang wanita ( 5 tahun tidur di kolong tempat tidur dan suka ngamuk) sekarang sudah bekerja di Jakarta dan saudara saya yang pria (dulu 3 tahun mengurung diri dikamar) sekarang sedang mondok dipesantren salafy di Prabumulih.
b.Ruqyah + Herbal Ginseng (ginseng Asia atau Panax ginseng)
Menurut penelitian ginseng Asia atau Panax ginseng berpotensi mengatasi gejala schizophrenia (gangguan kejiwaan/gila) sejenis penyakit otak yang sanggup merusak dan menghancurkan emosi.
Dalam sebuah penelitian kecil, para ahli dari University of Western Ontario, Kanada, berhasil membuktikan bahwa ginseng Asia atau Panax ginseng mampu meringankan gejala penderita schizophrenia yang disebut Flat Affect. Gejala ini termasuk gejala negatif yang ditandai kurangnya motivasi dan menurun drastisnya ekspresi emosional.
Dalam schizophrenia, dikenal istilah gejala negatif dan gejala positif. Gejala negatif berupa tindakan yang tak memberi dampak merugikan bagi lingkungannya, seperti mengurung diri di kamar, melamun, menarik diri dari pergaulan, dan sebagainya. Sementara gejala positif adalah tindakan yang mulai membawa dampak bagi lingkungannya, seperti mengamuk dan berteriak-teriak. Herba ginseng Asia atau Panax ginseng diakui para dokter efektif dalam menurunkan atau mengurangi gejala positif schizophrenia seperti — halusinasi, berkhayal, dan gangguan berpikir.
Penjelasan:
Jika memungkinkan tanamlah sendiri tanaman ginseng tersebut. Ambilah 7 buah ginseng lalu blenderlah hingga halus dengan ditambah air yang sudah diruqyah ayat-ayat ruqyah diatas sebanyak 1 gelas besar. Minumkan jus ginseng itu setiap pagi, siang sore dan malam hari secara terus, menerus hingga sembuh.
c.Ruqyah + Madu
“Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (QS. An Nahl : 69)
Madu mengandung zat anti depresan (anti depresi) yang membuat tenang dan nyaman penderita gangguan jiwa. Saya sarankan belilah madu khusus dari bunga habbatussauda (saya lupa mereknya :) ) yang sudah diruqyah ayat-ayat ruqyah diatas lalu campurkan 3 sendok madu kedalam jus ginseng untuk dimunumkan pada penderita.
Kunyah lilin lebah (yang sudah diruqyah) sebagaimana permen karet pada pasien, dan balurkan royal jelly (makanan ratu lebah yang sudah diruqyah) di bagian belakang kepala sedikit saja.
Konsultasikan pada psikiater dan psikolog apa saja treatment yang bisa dilakukan keluarga untuk mempercepat kesembuhan penderita secara psikologis dan fisiologis, hindarkan dari penggunaan obat-obatan kimiawi sebab dapat memperparah kerusakan syaraf otak.
Insya Allah, penyakit gangguan jiwanya akan sembuh, dengan izin Allah Subhanahu wa ta`ala.
Kalau gangguan kejiwaannya blm sampai taraf gila tp sudah merupakan gangguan kejiwaan kalau menurut saya, karena menunjukan keadaan depresi dengan gejala sering marah marah dengan ekspresi dan kadar di luar orang normal dan ada riwaya keluarga dekat yg pernah mengalami gangguan jiwa yaitu salah satu dari orang tuanya, apakah sama caranya ? Ataukah lebih sederhana ?
BalasHapus